Minggu, 26 September 2010

usah mencaci !

malam benderang
tepian danau tenang
cita merentang

berkacalah rembulan
meneguk kelam
hilang rupawan

kelompok angsa
pada telaga
topeng menutup muka

redup mentari
jiwa sadarlah diri
usah mencaci

segala puji
baiknya hati hati
sebalik caci

tingginya gunung
pastilah kan terukur
perlu merenung

sombongnya diri
katak dalam tempurung
berbenah hati


Uly Giz
Hongkong
15 Sept 2010

Benderang Asa

Haiku
: kupersembahkan untuk para buruh migran Indonesia di negara penempatan

awan memanas
hari seolah getas
menatap gelas

sepasang burung dara
liuk pesona
mencari asa

tak ada kerja
pintu tertutup
hidup terus berlanjut

karena ijazah
tak boleh tersiakan
lowongan entah

meski berpisah
dengan ibu dan ayah
jangan menyerah

periuk nasi
adik sekolah tinggi
ya cita kami

mengusap peluh
jiwa jangan berkeluh
enyahkan rapuh

tetes keringat
jalani walau berat
semangat kuat

Tuhan kuasa
anugrahi hambanya
juang dan do'a

mimpilah pulang
bersama hangat rumah
selalu terkenang

rezeki halal
tebusan pengorbanan
hindari aral


Uly Giz
Hongkong
20 Sept 2010

Kamis, 16 September 2010

suara realita ! (untukmu yang duduk sambil diskusi, disana, di gedung dpr)

Tabung Meledak, Ibu dan Anak Luka Serius

1. balada tabung murah

tabung api belah
segala jadi resah
hangus dan tumpah

adakah memang layak
kenapa koyak
semua porak

simiskin papa
makin merana
harta lenyap binasa


2. menuju sekolah

sepagi sepi
dandan begitu rapi
bersiap diri

buku tlah habis pula
biaya tiada
rasapun duka

kemana mencari
bekal hari nanti
leher terikat tali

nyawanya pergi
waktu berhenti
sekolahpun tak jadi

simiskin itu
nasib henti membatu
senandung pilu


Catatan : Basir, berusia 11 tahun, anak kedua dari empat bersaudara tidak kuasa menahan penderitaan keluarganya yang setiap hari tidur beralaskan tikar di sebuah kios berukuran 1 x 4 meter di tempat penampungan pedagang di Jalan Buntu, dekat Terminal Bus Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Meskipun Basir pernah bersekolah di sebuah SD di bilangan Pasar Minggu hingga Kelas II. Basir pun tanpa pendidikan, akhirnya bergulat juga dengan waktu dengan ikut mencari nafkah dengan mengamen, melap mobil, dan berjualan koran. Warga setiap hari melihal Basir bermain di belakang Terminal Bus Pasar Minggu, tiba-tiba ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher terjerat tali.

Salam Realitas !!

Uly Giz
hongkong
19 juli 2010

surat untuk (t)uan !

jiwa terjebak
kebendaan memikat
kultus dan puji


selarik pikat mengandung hasrat puja, tak sadarkah engkau akan unsur kebendaan yang menjerumuskan ke jurang maha dalam ? mabuk akan pujian membuat alpa dan terus saja menuju keingkaran. seolah tiada lagi yang lebih baik darimu! ingatlah dibalik puji ada cela. kesombongan itu selaksa iblis, mata pisaunya tajam menguliti tubuh, dengan berlindung disebalik manisnya madu kehidupan, dan tiba tiba terborgol tak bisa beranjak !

melupa yang kuasa
selembar dogma
atau berpura


hanya Allah lah yang berhak Maha ! kau pun tau bukan ? atau kau purapura tak tau ? ah dari kecerdasanya kau adalah mutiara elok bersinar, namun lumpur pekat itu memerosokkan penuh daya pikat. ranum senyummu mentah, katamu menelorkan taji kebusukan !

kerbau dicocok hidung
tak tau juntrung
hidup tau mati


selama manusia masih mengkultuskan manusia : menuhankan manusia lain, maka hakekatnya engkau hidup hanya sekedar menjadi bayang saja, tak pernah nyata menjadi engkau yang berdaulat, yang ada, engkau hanya menjilat telapak kaki tuanmu !

tawa nan pongah
meski banyak serapah
selaksa sampah


sebagai wayang yang di gerakan oleh sebuah pengkultusan sama halnya dengan memuja berhala. ooo betapa pilu jiwamu sebenarnya. berhala di abad modern lebih menyeringai tawa hantunya !

mari kembali
pada Illahi
menuai jati diri


basuh dirimu basuh ruhmu kembali kepada kebenaran sejati. diatas langit tentu masih ada langit, sadarlah masih tersedia waktu sebelum segalanya terlambat. lepaskan segala kultus. sebelum engkau benar benar menjadi katak dalam tempurung !





Uly Giznawati - Hongkong 2010

[Haiku] Ibu Membuat Kue

lebaran datang
matahari gemilang
di dapur terang

bunda berkarya
banyak adonan pula
toples tertata

wangi baunya
mengusik hidung kita
duhai asyiknya

sepanjang malam canda
ditingkah nyala
kueh rupanya

berjajar rapi
aneka roti
meja terhidang pagi

rinduku tak terkira
kueh hari raya
karyanya bunda

kuehmu bunda
enak rasanya
buah kasih sayangnya

duduk bersama
seluruh keluarga
tawa ceria

senja menapak tenang
hatipun riang
ibu terbayang

kutitip salam
sembah bakti untukmu
ibuku tersayang

_______________________

Uly Giz
Hongkong
7 sept 2010

Deru Kolong Jembatan

Dua Haiku :

I. Deru Kolong Jembatan

kekanak tidur
pada kolong jembatan
limbah mengalir

tak beralamat
hanya beristirahat
numpanglah tempat

terik dan panas
diserbu getas
bertahan meski pias

mengais sampah
sisa tertumpah
bersaing dengan lintah

adakah jua
kasih dari jejiwa
datang menyapa?


II.  Elegi Kehidupan

buih sang ombak
bunga bunga meriak
duri dan onak

menerjang ketepian
bagai godaan
ia berkelindan

pahit dan manis
tawa ya tangis
hias hidup tergaris

menjaga badan
dari godaan setan
yang menyesatkan

ada kuasa
semua di tanganNYA
Tuhan yang Esa

tempat kembali
di akhir hidup nanti
Ilahi Robi

_______________

Uly Giz
12 Sept 2010
Hongkong


Ode : Alam

panggilan alam
lantunan hikmat bersemayam
syahdu menyulam

lambaian hijau harmoni
pesona simfoni
kharisma nurani

sesantun krama
sahabat cengkrama
sapamu seindah purnama

kemilau keemasan
wajah alam lukisan
makna ketulusan

berpegang keyakinan nirwana
sabar senantiasa
tak putus asa

anugrah alam
siang malam
indah selaras kalam


air berpusar
alir tenang tak gusar
diserap akar

dan bagai kehidupan
mesti tabahkan
songsong kedepan

kuatkan jiwa
siapkan raga
hadapi kisah nyata

tanggalkan keluh
biduk mesti dikayuh
jalan ditempuh

kelok mendaki
jalur panjang tapaki
siapkan diri

teranglah nyala
sinar Tuhan kuasa
sambut hambaNYA


Ono T - Uly G
Jakarta - Hongkong
13 September 2010

usah mencaci !

malam benderang
tepian danau tenang
cita merentang

berkacalah rembulan
meneguk kelam
hilang rupawan

kelompok angsa
pada telaga
topeng menutup muka

redup mentari
jiwa sadarlah diri
usah mencaci

segala puji
baiknya hati hati
sebalik caci

tingginya gunung
pastilah kan terukur
perlu merenung

sombongnya diri
katak dalam tempurung
berbenah hati


Uly Giz
Hongkong
15 Sept 2010

Minggu, 05 September 2010

Hari Kemarin

pagi hujan,
pecahlah awan,
merindu pujaan.

jalan melintas,
langkah lekas,
kenang membekas.

hari kemarin,
selaksa tangan bermain,
wajah dalam cermin.

ia ada disini,
hingga nanti,
menggenggam hati.

siang getas,
hitung ruas,
matahari panas.

lembar kerja,
numpuk diatas meja,
demi periuk jua.

senja merah,
wajah wajah cerah,
kembali kerumah.

langkah pulang,
hari jadi kenang,
esok lebih matang.


Uly Giz
hongkong
27 april 2010

[ Haiku ] Jalan dan Berkah

bunga yang liar,
tengah belukar,
tetap harum memekar.

ruang membisu,
awan kelabu,
tertatah pada batu.

renung lamunan,
menatap bulan,
sejarah yang menawan.

langkah melintas bukit,
dikaki sakit,
jalan berjinjit.

istirah jua,
lenturkan saraf jiwa,
syukur dan puja.

luka menukik,
obati jadi titik,
instropeksi cantik.

bangkit lagi,
gegas bersiap diri,
semangat api.

usahlah sombong,
otaklah kosong,
laksa diri kepompong.

jalani amanah,
santun meski susah.
hidup berkah.

Uly Giz
hongkong
1 mei 2010

[ HAIKU ] Malam Berpuja

''Malam Berpuja''

rembulan terang,
air telaga tenang,
dihati riang.

burung malam melayang,
hinggapi ranting,
selayang pandang.

angin berbisik,
sepoi sejuk,
bersembah diri takluk.


Uly Giz
hongkong
4 mei 2010

[ HAIKU ] Filosofi Padi

-filosofi padi-

buliran padi,
merunduk tanda isi,
santun sejati.

tinggi menjulang langit,
tiupan sengit,
atasi sulit.

membara api,
dipanas hari,
tak baik caci maki.


-memujaNYA-


sejuklah awan,
matahari menawan,
hati rupawan.

ilalang bertarian,
angin kenangan,
usir godaan.

pada Ilahi,
tundukan diri,
usahlah sombong hati.


Uly Giz
hongkong
5 mei 2010

[ HAIKU ] Meniti Hidup

-Meniti Hidup-

sepasang angsa,
bersenda ditelaga,
romansa cinta.

derai kecipak air,
tenang berdesir,
meniti takdir.

dedaun jatuh,
hanyut menjauh,
bijak jangan mengeluh.


-Memuja Do'a-

hutan meranggas,
rasa sepi dan getas,
kerjakan tuntas.

sepasang burung dara,
tarian satwa,
penuh pesona.

larutlah senja,
nyalakan cipta,
hati bersalam doa.



Uly Giz
hongkong
12 mei 2010

Meniti Waktu

-Meniti Waktu-

sekunar kunang
membelah malam lengang
mata terawang

nyanyi binatang malam
merentas kelam
hiasan silam

datanglah mimpi
meniti sunyi
sinar menjaga hati

jalan menikung
waspada hingga ujung
awas telikung

meliuk bunga bunga
harum pesona
untaian nada

bulan purnama
elok nuansa
kuasa Tuhan Esa

sepi nan larut
bintang timur mengerut
badai tlah surut

dingin udara subuh
tak lekang kayuh
mengusir keluh

salam pagi pun tiba
diri siaga
siapkan jiwa


Uly Giz
hongkong
14 mei 2010

Hakekat Kawan

-hakekat kawan-

hujan menari
menyulam alam asri
indah berseri

titik tetesan rahmat
menuju khidmat
senyum tersemat

harum menawan
hakekat kawan
berbagi kebaikan


Uly Giz
hongkong
19 mei 2010